PESONA TALAGA SARANGAN - MAGETAN

Previous post Tawangmangu

Akhirnya kami berdua menuju Telaga Sarangan dengan menggunakan ojek yang telah dicarikan oleh pemilik warung di Tawangmangu tempat kami makan. Pemandangan yang disuguhkan sepanjang perjalanan dari Tawangmangu ke Telaga Sarangan sungguh indah dan jalan dilalui pun terus menanjak. Jalanan mulai menurun ketika sudah melewati perbatasan yang berarti telah memasuki kota Magetan. Entah kurang mahirnya sang tukang ojek atau memang karena jalanan yang terus menanjak sering kali perpindahan gigi yang dilakukan si tukang ojek terasa begitu kasar. Berikut ini pemandangan yang berhasil aku dokumentasikan dalam jepretan kamera. Namun gambar ini belum mewakili indahnya pemandangan aslinya karena aku ambil di atas motor yang terus bergerak menuju Telaga Sarangan.












Telaga Sarangan terletak di lereng gunung Lawu, kecamatan Plaosan, kabupaten Magetan Jawa Timur. Telaga Sarangan merupakan salah satu obyek wisata andalan kabupaten Magetan. Telaga Sarangan atau dikenal juga dengan Telaga Pasir merupakan telaga alami yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Telaga ini terletak sekitar 16 kilometer dari pusat kota Magetan. Dengan suhu udara sekitar 15 sampai dengan 20 derajat celcius, Telaga Sarangan mampu menarik banyak wisatawan setiap tahunnya.

Setibanya di Telaga Sarangan, pandangan pertama ku terhadap Telaga Sarangan ini biasa saja, "tidak ada yang istimewa", ucapku dalam hati. Tapi setidaknya kami tidak penasaran lagi karena telah menginjakkan kaki di sini. Kami pun ditawari penginapan oleh beberapa orang sampai akhirnya kami mengikuti seorang bapak tua mencari penginapan. Kami mendapatkan penginapan di sebuah hotel yang terletak tidak jauh dari Telaga Sarangan dengan harga hanya Rp.150.000 dari harga normal Rp.200.000 di weekday dengan letak kamar di lantai 2 dan ada balkon menghadap jalan. Setelah kami meletakkan barang-barang, kami berdua kembali keluar menuju Telaga Sarangan untuk menikmati suasana di sore hari sambil berharap mungkin kami bisa menikmati sunset. Ketika kami berjalan menyusuri pinggir danau, kami ditawari jasa naik kuda untuk mengelilingi danau dengan harga Rp.50.000. Namun perjalanan mengitari telaga dengan berkuda hanya aku lakukan sendiri karena suamiku takut naik kuda. Setelah aku berhasil mengitari telaga, baru aku menyadari adanya spot terbaik untuk menikmati Telaga Sarangan dengan pemandangan yang keceh. Selain berkuda, Telaga Sarangan dapat dinikmati dengan menaiki boat mengelilingi telaga dengan harga Rp.60.000.






Ketika aku kembali ke tempat dimana aku naik kuda, aku tidak menemukan suamiku, entah dimana dia. Saat tadi aku naik kuda, suami berkata,"aku akan nyusul dengan jalan kaki saja". Aku berkata dalam hati,"paling-paling dia balik lagi, gak mungkin jalan kaki mengitari telaga". Aku menunggunya untuk beberapa saat namun ia tak kunjung muncul. Akhirnya aku putuskan untuk kembali ke hotel, "siapa tau dia sudah di sana," ucapku dalam hati. Tapi setibanya di kamar hotel ternyata suamiku pun tidak ada di sana. Beberapa saat kemudian ada seseorang mengetuk pintu dan ternyata itu adalah suamiku. Dia berkata bahwa dia mengelilingi telaga dengan berjalan kaki. Aku sempat kaget tidak percaya mendengarkan perkataannya karena untuk mengelilingi Telaga Sarangan, jarak yang ditempuh sekitar 4 km.

Malam harinya, kami mencoba mencari makan, kami berjalan menuju telaga karena di sana kami lihat ada penjual makanan. Akhirnya malam itu, kami memilih makan bakso, memang bakso di mana-mana gak ada matinya. Inilah penampakan sebagian penginapan di sekitar Telaga Sarangan. Foto ini aku ambil dari balkon tempat kami menginap.




Di hari berikutnya kami sengaja bangun pagi-pagi untuk bisa berjalan-jalan menikmati suasana pagi ditambah dengan hawa sejuk yang menerpa tubuh. Kami pun mengambil foto dengan spot terbaik di Telaga Sarangan menurutku ya.......hehehehe. Dari penginapanku aku belok ke kiri, pagi itu suasana di Telaga Sarangan masih begitu sunyi. Seorang penjaja pecel menghampiri kami, menawarkan barang dagangannya. Namun kami belum berminat, kami ingin mencari dan melihat terlebih dahulu, ada makanan apa di pagi hari.










Kalau di awal tiba di Telaga Sarangan, aku bilang tempat ini biasa aja tapi setelah menjelajah Telaga Sarangan dan menemukan spot terbaik untuk menikmati seluruh keindahan Telaga Sarangan ditemani dengan hawa yang sejuk, aku katakan tempat ini begitu indah. Puas menikmati pagi di Telaga Sarangan dan bernarsis ria, perjalanan dilanjutkan ke air terjun Donoloyo yang berada dekat dengan Telaga Sarangan.

bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar